top of page

Pohon Walisongo

Schefflera grandiflora

tanaman-walisongo.jpg

Tanaman Walisongo berasal dari hutan-hutan di Taiwan, Cina, New Guinea, dan Australia.

Faktanya, tanaman ini banyak ditemukan di Australia sehingga kadang-kadang disebut sebagai “schefflera Australia”.

Perlu diketahui bahwa tanaman ini dapat menjadi invasif dan bahkan dianggap sebagai gulma di beberapa daerah.

Pohon Walisongo

Tanaman hias walisongo (Schefflera Grandiflora)  salah satu tanaman hias yang memiliki banyak manfaat yaitu salah satu nya mampu menyerap racun dursila, dan dapat juga sebagai penetralisir udara di smoking area. Tanaman hias walisongo juga salah satu tanaman yang sangat mudah dirawat dan mampu tumbuh di daerah gersang maupun basah.

Tanaman yang memiliki ciri-ciri daunnya cukup tebal dengan warna hijau da nada putih kekuning-kuningan. Pangkal daunnya juga seperti jari dan berjumlah 9. Bagian daun yang mirip daun singkong ini memiliki fungsi yang sama seperti daun lidah mertua. Namun saying nya masih banyak yang belum mengenal dengan tanaman ini. Sehingga mahasiswa KKN berusaha untuk mengenalkan nya ke masyarakat.

2

Pengelompokkan

Klasifikasi Pohon Walisongo

Kingdom  : Plantae
Kelas        : Magnoliopsida
Ordo        : Apiales
Familia     : Araliaceae
Genus      : Schefflera
Spesies    : Schefflera grandiflora

3

Manfaat Pohon Walisongo

  1. Dapat dijadikan sebagai tanaman hias dalam rumah

  2. Menghasilkan oksigen dan menyaring oksigen

  3. Membantu meredakan stress dan kecemasan

  4. Dapat meningkatkan fokus dan produktivitas

  5. Dapat meningkatkan kualitas tidur

4

Pengolahan Pohon Walisongo

Dikarenakan tanaman wali songo merupakan tanaman hias maka tidak ada hasil pengolahan dari tanaman tersebut tetapi terdapat cara untuk merawatnya, sebagai berikut :

1. Mengatur Pencahayaan :

Walisongo adalah jenis tanaman yang membutuhkan pencahayaan sedang. Mereka memerlukan cahaya terang tetapi tidak terpapar langsung oleh sinar matahari.

Jika cahaya kurang, tanaman akan menjadi panjang dan tangkai daunnya akan terkulai. Sementara itu, paparan langsung sinar matahari pada daun dapat menyebabkan daun terbakar.

2. Mengatur Frekuensi Penyiraman :

Penyiraman yang tepat sangat penting untuk kelangsungan hidup tanaman Walisongo. Moms disarankan menyiramnya ketika permukaan tanah di pot sudah kering.

Saat menyiram, basahi tanah secara menyeluruh. Jika Moms menyiram terlalu banyak, daun bisa menguning dan layu.

Frekuensi tersebut bisa berubah tergantung pada kondisi cuaca dan iklim. Misalnya, selama musim panas atau hari yang sangat panas, tanaman mungkin memerlukan lebih banyak air.

3. Melakukan Pemupukan :

Pemupukan adalah perawatan penting lainnya untuk tanaman Walisongo. Gunakan pupuk kompos atau pupuk organik untuk memupuk tanaman ini.

Pemupukan bisa dilakukan sebulan sekali. Namun, jenis dan jumlah pupuk yang tepat juga bisa berbeda tergantung pada jenis tanah dan kondisi tanaman.

Nature Reserve

Kontak Kami

Yayasan Tarakanita
Jl. Raya Kelapa Cengkir Tengah No.1 Sektor 7 

Gading Serpong Tangerang
P: (021) 5469451

bottom of page